nusakini.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan pertemuan dengan Ketua PAH IV BPK Rizal Djalil. Kedua belah pihak membahas pemutakhiran data Kementerian Pertanian.

Terkait pemutakhiran data, Kementerian Pertanian (Kementan) telah memanfaatkan penggunaan teknologi. Salah satunya, melalui citra satelit. Tak hanya itu, Kementan juga mengambil data langsung di lapangan. Menurut Mentan Amran, hal itu dilakukan untuk menunjang keakuratan data yang dimiliki oleh Kementan.

• Dongkrak Keuntungan Petani dan Daya Saing Gula Nasional, Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu
• Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran
• KTNA Sebut Bulog Ogah Serap Gabah Petani, Tapi Semangat Impor, Ada Apa?
• Perdana 2024, Indonesia Ekspor Mangga Gedong Gincu ke Jepang Senilai Rp 140 Miliar
• Kapolri: Mentan Amran Sahabat Saya, Kami Dukung Penuh Swasembada

"Pengambilan data juga tetap dilakukan melalui mantri-mantri di desa hingga ke tingkat pusat, karena kita ingin memiliki data yang berkualitas," kata Mentan Amran, di kantor Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin, (4/9/2017).

Sementara itu, Ketua PAH IV BPK Rizal Djalil menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kementan RI. Menurutnya, data yang dimiliki oleh Kementan sudah sangat baik.

"Data pertanian dimulai dari luas lahan, juga termasuk jumlah kelompok tani, jumlah rumah tangga, dan semua itu sekarang sudah terdokumentasi dengan validitas yang tinggi," kata Rizal, memuji. (b/ma)

Rizal menyebutkan, keakuratan data sangat dibutuhkan oleh Kementan dalam mengambil kebijakan agar kebijakan yang dibuat tepat sasaran dan berdampak positif terhadap sektor pertanian.

"Saya juga mendengar bahwa ada kerja sama dengan Lapan, institusi lain yang terkait. Dengan data yang akurat, kita bisa memprediksi produksi yang akurat dan bisa memutuskan dengan akurat juga kebijakan-kebijakan impor, misalnya," ucap Rizal.